Banyaknya pesantren kobong di wilayah Jawa Barat menjadi bukti bahwa pendidikan aqidah dan akhlak masih menjadi pijakan kuat untuk generasi muda sekaramh. Karena pesantren kobong tidak hanya menawarkan kurikulum yang mencakup pembelajaran agama seperti tafsir, hadist, dan fiqih, tetapi juga keterampilan hidup sehari-hari.
Seperti salah satu kobong yang ada di Leuwiliang, Bogor bernama Raudhatul Iman. Kobong ini didirikan sejak 17 tahun silam, bangunan pertamanya terbuat dari bilik bambu dan masih berdiri hingga saat ini walaupun kondisinya sudah mengalami kerusakan.
Kobong ini ditempati oleh 10 santri dewasa yang bermukim, kegiatan mereka selain mondok juga sekolah di pagi hari dan membantu perkebunan sayur di sore harinya. Sejak awal para santri sudah diajarkan untuk berjualan dari hasil perkebunan untuk menghidupi kebutuhan makan sehari-hari.
Pembina mereka, Ustadz Ahmad Yani, sekaligus pemilik kobong Raudhatul Iman selain membina santri yang mukim juga mengajar ngaji 30 anak-anak sekitar kobong. Santri ini hanya dimintakan infaq sebesar Rp. 5.000 rupiah setiap bulannya untuk membantu iuran PLN.
Selain kobong Raudhatul Iman, kami juga mengunjungi dua tempat lainnya yaitu TPQ Al-Hikmah dan PAUD Asy-Syuhada. Disana kami menyalurkan Al-Qur'an, Iqro, Bingkisan untuk Guru Ngaji, dan Beras untuk santri. Kondisi kedua tempat memiliki bangunan yang sudah rusak, namun karna semangat belajar mengaji yang tinggi dari para santri maka kedua tempat mengaji tetap dipertahankan.
Masih banyak kobong lain yang membutuhkan bantuan kita untuk keberlangsungan dan kenyamanan santri mereka dalam mempelajari Al-Qur'an. Kami mengajak sobat baik untuk ikut serta dalam gerakan kebaikan ini.
Salam,
Ruang Baik
