Ustadzah Deudeu Antarkan Lala Selesai Hafal Quran 30 Juz Lebih cepat dari Target
Selesai dalam kurun waktu 1 tahun 8 bulan. Padahal target menghafal disediakan waktu 3 tahun
Begini cerita singkatnya
-----
Halo Sobat Baik
terima kasih telah mampir ya :)
Yakin sekali kami, bahwa Allah-lah yang menggerakkan hati kakak untuk bisa sampai ke sini.
Di Pesantren kami (Pesantren Khairukum) ada guru-guru Al Quran yang setiap harinya mengajarkan, mendampingi, mentalaqqi-kan dan menerima setoran hafalan Al Quran para santriwati.
Ustadzah Deudeu salah satunya
Mengajar adalah bidang yang ia tekuni sejak masih SMA. Dari sering gantikan umi pondok mengajar Al Qur’an di sekolah, hingga menjadi pengajar tetapnya.
Jiwa mendidiknya tumbuh sejak saat itu.
Seiring berjalannya waktu, alhamdulillah Allah memberikan banyak kesempatan mengajar kepadanya sampai kini Allah takdirkan sebagai seorang guru pembimbing hafalan Al Quran (musyrifah) santri di Pesantren Khairukum.
Sebagai seorang musyrifah banyak sekali pengalaman yang telah ia rasakan. Baik itu senang, sedih, galau, capek, bahkan pernah bad mood.
Tapi baginya keputusan menjadi Guru sudah pilihan final. Sebuah panggilan dari hati katanya. Di jalan inilah ia akan berjuang. Men-cemerlangkan generasi berikutnya dengan Al Quran. masyaallah :(
Ustadzah Deudeu pernah cerita, kalau setiap anak itu punya cerita perjuangan ngafalnya sendiri-sendiri. Ada anak yang sering nangis karena susahnya ngafal, sering down, sakit, bosen dan masih banyak lagi.
Belum lagi beberapa peristiwa-peristiwa menyedihkan yang santri alami dari keluarganya.
Seperti seorang santri yang qadarullah harus merelakan kepergian ayahnya di saat pandemi covid. Lala panggilannya.
Sedihnya, ia tidak bisa menghadiri pertemuan terakhir dengan Sang Ayah di Kota Palu karena persyaratan penerbangan saat itu sedang ketat-ketatnya. Terpaksa Lala hanya bisa mendoakan dari Pondok, di Kota Depok waktu itu.
Bisa dibayangkan, bagaimana Ustadzah Deudeu terpaksa harus mengabarkan kabar duka itu kepada Lala. Begini kisah yang ia tuliskan:
Lirih saya sampaikan berita itu di dekatnya. Seketika anaknya nangis histeris, saya langsung peluk, seraya merasakan apa yang ia rasakan. Baru saja bertemu (ayahnya) namun harus berpisah lagi.
Sedihnya lagi, ia pun tak bisa lihat jenazah sang ayah, karena perjalanan yang jauh dan juga saat itu kondisi pandemi sedang tinggi-tingginya. Bertambahlah kesedihannya.
Pada Sabtu, 29 Oktober 2022 lalu. Lala salah satu yang diwisuda. Rasa bangga campur sedih, karena tidak ada satupun keluarga Lala yang menghadirinya. Ayahnya telah tiada, sedang ibunya tidak punya biaya untuk tiket pesawatnya.
Lagi-lagi, Ustadzah Deudeu-lah yang mendampingi Lala selama wisuda.
Menyediakan bahu untuk melabuhkan pelukan Lala di hari kebanggaannya itu. Memeluknya di hari paling membahagiakan bagi Lala.
Hingga menerima penyematan simbol mahkota dari Lala, yang harusnya ia sematkan kepada Ayahnya atau Ibunya :(
Sungguh, bukan sekedar pendidik biasa. Ia telah benar-benar menjadi orangtua pengganti bagi anak-anak yatim dan dhuafa di Pesantren kami, Pesantren Khairukum.
Agaknya kami yakin, Tak banyak semua pendidik bisa begitu
Lala (Santri Khairukum Angkatan 1)
Ustadzah Deudeu (jilbab biru) di momen siap menerima simbol mahkota dari Lala. Sebagai ilustrasi bahwa kelak nanti di Akhirat ia akan memakaikannya di kepala kedua orangtuanya
Sobat Baik, Allah memiliki keluarganya dari kalangan manusia. Siapa mereka?
Rasul kita, Muhammad shalallahu alaihi wasallam menerangkan:
“Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia, para sahabat bertanya, “Siapakah mereka ya Rasulullah?” Rasul menjawab, “Para ahli Al Qur’an. Merekalah keluarga Allah dan hamba pilihanNya” (HR. Ahmad)
Maka, bayangkan kalau kita bisa menjamin kehidupan mereka para Ahli Al Quran.
Semoga Allah golongkan kita termasuk di dalamnya dan Allah muliakan kita sebagaimana Ia memuliakan para penghafal Al Quran. aamiin
Peran kita diantaranya bisa membantu memberikan beaGuru kepada para pengajar Al Quran. Sebab satu guru bisa memberikan pengajaran kepada puluhan santri.
InsyaAllah, sekali mewujudkan kebaikan dan dampaknya belipat-lipat
Mudah-mudahan Allah lembutkan hati kita semua dan mampu menyambut dorongan niat baik yang sudah disuarakan hati kecil kita.
----
Kebutuhan BeaGuru untuk para guru-guru di Pesantren Khairukum selama satu tahun sebesar:
Rp. 288.000.000 (setiap tahunnya)
Dana terkumpul akan dipergunakan untuk memberikan BeaGuru untuk tahun 2024 nanti. Bismillah semoga Allah mudahkan jalannya, aamiin